Dua Satelit 100% Made in Indonesia Diluncurkan Tahun 2015

https://i0.wp.com/images.detik.com/customthumb/2014/04/02/10/202545_lapan_a2.jpg

Satelit Lapan A2 yang akan diluncurkan (Foto: Lapan)

Jakarta – Indonesia selama ini belum mampu membuat dan meluncurkan satelit sendiri. Satelit di Indonesia masih dibuat negara lain. Tahun depan, Indonesia berambisi meluncurkan 2 satelit buatan anak bangsa sendiri.

“Kita harus membangun satelit kita sendiri dan tidak tergantung dengan teknologi luar, ini yang harus kita lalui lewat percepatan teknologi satelit, agar kita bisa mengoperasikan satelit yang kita bangun sendiri,” kata Sekretaris Kemenristek Hari Purwanto, di Gedung BPPT, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2014).

Menanggapi permasalahan tersebut, Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) berusaha mandiri, dengan berupaya membangun sinergi antara seluruh komponen pengguna dan penyedia teknologi sistem satelit penginderaan jarak jauh (inderaja) melalui konsorsium nasional melalui tiga Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK). 3 LPNK itu yakni Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Informasi Geospasial (BIG).

Sementara Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menjelaskan dalam UU no 21 tahun 2013 diamanatkan untuk membuat rencana induk keantariksaan selama 25 tahun dan hal itu tengah disusun. Salah satu impiannya yaitu, memiliki satelit komunikasi dan penginderaan jauh sendiri di luar satelit yang ada saat ini.

“Dengan memiliki satelit sendiri, kita bisa menjadi negara yang mandiri dan punya daya saing, banyak aspek kalau tetap bergantung dengan bangsa luar, seolah-olah kita ditelanjangi.” jelas Thomas.

Thomas menekankan, pada dasarnya Indonesia sudah bisa membuat satelit sendiri yaitu satelit mikro, contohnya satelit Lapan A1 yang telah beroperasi selama 7 tahun. Satelit itu dibuat oleh tangan-tangan putra Indonesia namun dirakit dan di bawah pengawasan ahli di Jerman.

“Satelit Lapan A1 itu buatan Indonesia, termasuk semua alat-alatnya tapi dirakit di Jerman. Orang-orang kita diarahkan membuat satelit, dilatih dan diarahkan membuat satelit dengan buaya Indonesia, pelatihnya juga dibayar,” tutur Thomas
Satelit Lapan A1 itu diluncurkan dari Pusat Stasiun Luar Angkasa Sriharikota, India tahun 2007 dan kini telah mengorbit di ketinggian 630 km dari permukaan Bumi. Posisi orbitnya di dekat kutub selatan.

“Lapan A1 merupakan satelit eksperimen pemantauan Bumi dengan keistimewaan menggunakan video yang bisa dikendalikan. Bila kita mengarahkan satu obyek di Bumi, bisa mengendalikan satelit itu,” papar Thomas.

Karena masa ekonomis satelit Lapan A1 sudah habis, Lapan didukung Kemenristek akan meluncurkan dua satelit lagi tahun 2015. Tak seperti Lapan A1 yang dirakit putra bangsa di Jerman di bawah pengawasan ahli dari negeri yang dipimpin kanselir Angela Merkel itu, dua satelit ini murni dibuat tangan putra bangsa plus dirakit di Indonesia sendiri.

Satelit itu dinamakan Lapan A2 dan Lapan A3. Lapan A2, diberi muatan transmitter radio amatir, kerjasama Lapan dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari) dan dimaksudkan untuk membantu penanganan daerah bencana. Sedangkan Lapan A3 adalah kerjasama Lapan dengan IPB, dimaksudkan untuk memantau potensi-potensi pertanian.

“Lapan A2 sekarang sedang disimpan di Ranca Bungur Bogor, Pusat Teknologi Satelit, yang kita targetkan meluncur pertengahan tahun depan. Kita juga membuat Lapan A3, sekarang dalam tahap pengujian dan pengintegrasian. Lapan A3 diharapkan juga tahun depan diluncurkan,” kata dia.

Kedua satelit itu, Lapan A2 dan Lapan A3, seperti ‘saudara tua’nya diluncurkan dari Pusat Stasiun Luar Angkasa Sriharikota, India. Kali ini, kedua satelit akan diorbitkan mendekati garis ekuator. Kedua satelit itu beratnya 54 kg.

“Lapan A2, sama buatan Indonesia dengan Lapan A1 tapi beda orbit. Kalau Lapan A2 orbitnya mendekati ekuator, kalau Lapan A1 orbitnya mendekati orbit polar (kutub). Satelit Lapan A2 sudah siap, tinggal menunggu diluncurkan,” jelas Thomas. (Taufan Noor Ismailian – detikNew)

Robot Cantik akan Jadi Pasangan Seks Manusia

 https://i0.wp.com/images.detik.com/content/2014/11/24/398/105203_ada.jpg
Robot Asuna (gettyimages)

Jakarta – Perkembangan teknologi robot di Jepang kian pesat. Bahkan diprediksi tidak lama lagi, robot wanita buatan Jepang yang wujudnya sungguh realistis akan menjadi teman hidup para pria kesepian.

Belum lama ini, sebuah robot wanita nan cantik menuai perhatian di Tokyo Designers’s Week yang berlangsung di Tokyo. Namanya adalah Android Asuna yang diciptakan profesor Hiroshi Ishiguro.

Asuna sungguh mirip orang, baik penampilan maupun kulitnya. Saat ini, si robot memang masih dikendalikan manusia untuk berbicara dan melakukan hal lain. Diprediksi 10 tahun lagi, robot seperti Asuna sudah beroperasi secara independen dan sulit dibedakan dengan manusia.

“Kami sudah mengembangkan robot sekitar 20 tahunan. Jadi dalam 10 tahun lagi kami akan memadukan kecerdasan buatan dengan robot secara sempurna,” kata Takesji Mita, CEO A Lab yang bekerja sama dengan Hiroshi.

“Kami fokus untuk menyempurnakan kulit, ekspresi wajah dan sebagainya, jadi sekarang memang Asuna pada dasarnya hanya kepala. Sekarang kami sedang mengembangkannya agar punya bahasa tubuh yang natural,” tambah dia.

Juru bicara A Lab menilai tidak menutup kemungkinan di masa depan, robot semacam itu akan digunakan untuk berhubungan intim. Soalnya beberapa pria pun tertarik pada mereka.

“Relasi fisik akan dimungkinkan dengan robot semacam itu. Android untuk industri seks sungguh bukan kemustahilan. Beberapa pria bahkan jatuh cinta pada Asuna. Jadi kami tidak menutup kemungkinan itu,” ucap Takahashi Komiyama, juru bicara A Lab.

Beberapa perusahaan Jepang sendiri sudah membuat boneka seks yang canggih. Contohnya perusahaan Orient, di mana mereka juga menyatakan, bukan tidak mungkin robot seks segera diciptakan.

“Bisa saja memang kami akan membuat robot android sebagai teman hidup di masa depan,” kata juru bicara Orient seperti dikutip detikINET dari DailyMail, Senin (24/11/2014).

Sumber:detikInet

Tank Tempur T-14 Rusia Diklaim Terkuat Sejagad

Tank Tempur T 14 Rusia Diklaim Terkuat Sejagad

Tank tempur T-14 milik Rusia diklaim tank terkuat sejagad. | (Sputnik)

MOSKOW – Rusia mengklaim tank tempur terbarunya, T-14 Armata Main Battle Tank (MBT)sebagai tank terkuat sejagad. Tank tempur ini diyakini akan mencuri perhatian dalam Parade Victory Day di Moskow 9 Mei 2015 nanti.

Klaim itu disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia. Menurut kementerian itu, tank tempur T-14 bisa dibilang sebagai kendaraan tempur lapis baja mematikan di dunia. Tank tempur terbaru Rusia ini menjadi bukti lompatan teknologi besar dari peralatan militer tua era-Soviet.

”Kendaraan baru terutama yang didesain bersih dan mewakili perubahan terbesar dalam keluarga kendaraan tempur lapis baja Rusia sejak tahun 1960-an dan 1970-an,” demikian laporan HIS Jane 360 ​​Defense Weekly.

Tank tempur T-14 dipersenjatai dengan meriam smoothbore 125 mm yang dapat menembakkan amunisi bertenaga tinggi, termasuk membuang proyektil, peluru kendali, dan jenis-jenis amunisi lain. Tenaga dari moncong meriam tank itu lebih besar daripada meriam pada tank Leopard Jerman.

Menurut US Foreign Military Studies Office (FSMO), tank tempur T-14 dapat mempertahankan diri dari serangan apapun. Bahkan helikopter Apache yang paling modern tidak akan memiliki kesempatan 100 persen untuk menghancurkan tank itu dengan rudal.

Cara kerja amunisi otomatis untuk membidik target pada tank tempur T-14 telah menggunakan sistem komputerisasi. Meskipun semua senjata dan teknologi telah dirancang dengan sistem komputerisasi, tank Rusia ini hanya perlu dua prajurit untuk mengoperasikannya. Tank T-14, seperti dikutip Sputnik, Minggu (26/4/2015) telah disiapkan Rusia untuk menjalani uji coba pada tahun 2016.

Sumber:SINDONEWS.com

Terbongkar, AS Ternyata Pakai Alat Perang Rusia

Posted by Alutsista Baru Indonesia

Washington — Tak banyak yang tahu bahwa Amerika Serikat (AS) ternyata menggunakan helikopter Rusia untuk membantu Afghanistan.
     Sejak dua tahun silam 63 pesawat Mi-17 bikinan perusahaan Rusia, Rosoboronexport dibeli dengan harga total US$ 1 miliar. ‘’Lalu kenapa harus membeli bikinan Rusia? Kenapa bukan memakai bikinan Amerika?’’ tanya John Cornyn, senator Republik dari Texas kesal.

     Skandal pembelian peralatan militer itu terbongkar berkat investigasi kantor berita Associated Press (AP). Sejumlah pejabat tinggi Pentagon terbukti menggunakan studi lawas, 2010, yang menyarankan penggunaan helikopter Mi17. Di antaranya Frank Kendall, pejabat top Pentagon, lalu Menteri angkatan darat John Mchugh dan wakil Menhan Ashton Carter, yang baru saja mengundurkan diri.
     Helikopter Mi-17 dipakai untuk menggantikan Heli Chinook bikinan Boeing. Menurut Pentagon, para pilot Afghanistan sudah biasa mengemudikan heli bikinan Rusia itu. ‘’Lagipula M-17 cukup lincah dioperasikan di kawasan pegunungan Afghanistan,’’ bunyi dokumen lawas itu.
Padahal kenyataannya, Chinook punya kemampuan lebih, di antaranya mampu memuat 13 ribu kg lebih banyak dari bikinan Rusia.
     Setelah dievaluasi kembali, Pentagon membatalkan pemesanan 15 dari 78 buah heli yang dipesan dari Moskow. Isaykin, Direktur pabrik Rosoboronexport menyatakan pihaknya tak mengganggu nasib perusahannya.
‘’Pembeli lain sudah berderet dalam daftar kami. Mereka sudah antre sampai tiga sampai empat tahun ke depan,’’ katanya.

Kapal Selam Buatan Korea Selatan Pesanan RI Mulai Diproduksi

Kapal Selam Buatan Korea Selatan Pesanan RI Mulai Diproduksi
Jakarta -Sebagian dari tiga kapal selam kelas Changbogo yang dipesan Indonesia dari Korea Selatan (Korsel) mulai diproduksi tahun ini di Korsel. Rencananya satu unit kapal selama juga akan dibuat di Indonesia sebagai bagian dari program transfer of technology (ToT) kedua negara.”Lagi dimulai, secara fisik sudah dimulai (produksi) tahun ini. Kita pesan tiga kapal, satu dibuatnya di Korea tetapi kita menyertakan tim dari tim ahli sama pekerja ahli sambil kerja praktik di sana atau sambil belajar,” kata Menteri Perindustrian MS Hidayat saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (28/11/2013).Bahkan kata Hidayat untuk kapal selam kedua beberapa sebagian komponennya ada akan dibuat di Indonesia. Artinya menurut Hidayat, Indonesia mulai berpartisipasi ikut membangun kapal selam Changbogo, diantaranya melalui PT PAL (Persero).

“Insya Allah bisa dilakukan di Indonesia dengan kerja sama juga dengan Korea, itu juga cita-cita Indonesia,” katanya.

Tiga kapal ini adalah bagian dari program kerjasama pengadaan kapal selam Indonesia-Korsel hingga tahun 2025. Dari kerjasama ini, ke depan diharapkan insinyur Indonesia bisa mandiri untuk bisa memproduksi kapal selam buatan Indonesia.

“3 kapal itu program sampai 2025. Kita belajar dulu dan lama, dari kita nggak tahu apa-apa menjadi kita bisa buat di dalam negeri,” imbuhnya.

Hidayat menambahkan pengadaan kapal selam ini langsung di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan. Namun Kementerian Perindustrian juga mempunyai kebijakan dan program kerja utamanya melihat spesifikasi dan industrialiasi kapal selam yang akan dipesan.

“Bukan ini sebenarnya Kemenperin jadi Kepala Pokjanya (Program Kerja) Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Budi Darmadi. Yang dibicarakan industri strategi seperti kapal selam yang kerjasama dengan Korea. Jadi poinnya bukan saya (Menperin) tetapi Menteri Pertahanan. Industri strategis itu kami melakukan dukungan teknis,” jelas Hidayat.

Seperti diketahui Kementerian Pertahanan pada akhir Desember 2011 lalu menandatangani kontrak pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginerering (DSME). Tiga kapal selam ini akan segera melengkapi armada tempur TNI Angkatan Laut.

(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!

Rudal ‘Canggih’ Korut Teknologi Rusia

Rudal 'Canggih' Korut Teknologi RusiaRudal jarak pendek yang diujicoba Korea Utara dan disebut sebagai teknologi canggih diduga rudal buatan Rusia.(Reuters/KCNA)

Seoul, CNN Indonesia — Korea Utara menguji rudal anti kapal yang disebutnya “cangggih” dengan dihadiri oleh Kim Jong Un.

Namun para pengamat mengatakan rudal “canggih” yang diujicoba pada Sabtu (7/2) tampaknya rudal rancangan Rusia.

Pengumuman uji coba ini dikeluarkan hanya beberapa minggu sebelum latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat, yang setiap tahun mendapat tanggapan berupa retorika dan janji pembalasan dari Pyongyang.

Uji coba rudal ini dilakukan di Laut Timur dan media Korea Utara mengatakan “roket pintar ini dengan tepat mencari, melacak dan menghantam kapal ‘musuh’ setelah diluncurkan.”

Kementerian Korea Selatan mengatakan lima rudal jarak pendek yang ditembakkan pada Minggu (8/2) memiliki jangkauan 200 kilometer.

Kantor berita Korea Utara KCNA mengatakan tujuan pembuatan rudal baru ini adalah agar Korea Utara bisa mempertahankan wilayah perairan, dan “bereaksi keras atas berbagai upaya armada musuh melakukan serangan militer, baik berupa pertempuran jarak dekat maupun jarak jauh.”

Media Korea utara juga menerbitkan gambar Kim Jong Un yang dengan berseri-seri berdiri bersama para jenderal militer yang sedang bertepuk tangan.

KCNA juga melaporkan bahwa Kim menyatakan “puas” atas kualitas “tingkat tertinggi” roket-roket yang dibuat di Korea Utara itu.

Tetapi pernyataan ini dipertanyakan karena seorang analis menulis bahwa senjata itu tampak seperti rudal anti kapal Rusia Kh-35E.

“Tidak jelas apakah KPN, Angkatan Laut Korea Utara, mendapatkan sistem itu langsung dari Rusia atau pihak ketiga,” tulis Joseph S. Bermudez dari situs analisis Korea Utara, 38 North.

“Jika sistem baru ini dengan sukses terintegrasi pada KPN dan dikerahkan secara luas, maka ini adalah langkah maju dalam upaya mengganti peralatan kuno milik mereka dan meningkatkan ancaman terhadap Korea Utara dan kapal AL AS di wilayah.”

Kim Jong Un menyaksikan langsung uji coba rudal jarak pendek baru milik Korea Utara yang disebutnya canggih. (Reuters/KCNA)

Bermudez juga memperingatkan bahwa ini hanyalah “potensi perkembangan” karena militer Korea Utara memiliki “sejarah panjang terkait kelambatan dalam integrasi sistem.”

Tahun ini, Korea Utara mengajukan protes tahunan atas latihan militer AS-Korea Utara yang sebelumnya disebut sebagai “adu pedang bersama.”

Negara ini menawarkan moratorium nuklir awal wahun ini dengan imbalan penghentian latihan militer itu.

Namun Amerika Serikat menolak usul itu dan juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyebutnya sebagai “pilihan yang salah”.

Sejak itu, melalui KCNA Korea Utara mengecam AS dengan slogan-slogan berwarna seperti : “Mari kita sapu dan habiskan musuh dan bunuh mereka!” dan peringatan bahwa AS “imperialis akan menghadapi kiamat terakhir.”

Setelah Perang Korea, yang berakhir dengan perlucutan senjata pada 1953, AS mempertahankan personel militer di Korea Utara.

Dan berdasarkan satu traktak pertahanan bersama, kedua negara melakukan latihan militer bersama antara unit-unit AS dan pasukan Korea Utara yang mereka sebut sebagai upaya pertahanan diri yang wajar.

Sumber
http://edition.cnn.com/2015/02/09/asia/north-korea-missiles/index.html
(yns)

Rusia akan Mengunci Udara Suriah dengan Rudal Canggih


S-300 missiles (foto : presstv.ir).

Dalam konperensi pers setelah mengikuti pertemuan puncak KTT G8 di Irlandia Utara yang dilaksanakan tanggal 17-18 Juni 2013, Presiden Rusia Putin menyindir negara Barat dan PM Inggris David Cameron. Putin menyatakan bahwa mempersenjatai pemberontak Suriah bisa seperti memberikan senjata ke tangan jenis orang-orang yang membunuh Drummer Lee Rigby di London baru-baru ini. Rigby adalah anggota dari 2nd Battalion The Royal Regiment of Fusiliers yang dibunuh oleh dua warga Inggris  keturunan Nigeria,  Michael Adebolajo, 28, dan Michael Adebowale, 22. Keduanya menyatakan pembunuhan korban sebagai tentangan mereka atas  tindakan pasukan Inggris di negara-negara muslim.

Putin mengatakan jelas oposisi bukanlah seperti itu, tetapi banyak dari mereka yang persis sama dengan orang-orang yang melakukan pembunuhan di London itu. Jika kita membekali orang-orang seperti  ini, jika kita mempersenjatai mereka, siapa yang akan mengontrol dan memverifikasi pemilik senjata tersebut. Karena itu keputusan Barat mempersenjatai pemberontak sangatlah berbahaya tegas Putin.

Saat ditanya tentang keputusannya untuk terus memasok senjata kepada pemerintah Suriah, Putin menjelaskan langkah Rusia  tidak lebih dari hanya menyelesaikan kontrak hukum pembelian senjata pemerintah Suriah Bashar al-Assad beberapa tahun yang lalu yang belum dipenuhi.

Para pejabat AS mengumumkan pada hari Kamis (20/6) bahwa Presiden Obama telah menyetujui  pengiriman senjata kepada kelompok militan di Suriah untuk pertama kalinya. Deputi penasehat keamanan nasional Presiden AS,  Benjamin J. Rhodes  mengatakan  bahwa AS mampu memberikan persenjataan “tidak hanya ke negara itu,”  tapi “ke tangan yang tepat” kata Rhodes.

AS akan mengirimkan peralatan tempur ke kelompok militan Suriah melalui Pangkalan AU Turki Incirlik , yang secara teknis adalah sebuah pangkalan udara NATO, disamping melalui Yordania. Pada hari Minggu, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan bahwa tentara AS akan menempatkan di Yordania  jet tempur F-16 disamping mendislokasikan rudal Patriot.

Menhan AS menjelaskan, ”Salah satu kargo ini terdiri dari alat-alat militer ringan dan semi-berat, peralatan dan senjata tentara AS telah dikumpulkan dan dikumpulkan di Kandahar Base dan direncanakan akan dikirim untuk pejuang pemberontak di Suriah melalui udara dan kargo laut dari Turki dan Yordan.” Senjata-senjata dan sistem senjata yang akan dikirim termasuk senjata anti tank dan sistem rudal, peluncur roket dan roket serta puluhan Humvee lapis baja. Ahli strategi perang senior di Pentagon percaya bahwa mereka dapat mengubah adegan perang di Suriah untuk kepentingan kelompok pemberontak dengan bantuan kargo tersebut, khususnya dengan diberikannya sistem rudal panggul dan kendaraan Humvee multiguna.

Para ahli militer mengatakan, tampaknya AS telah memutuskan mengubah strategi perang di Suriah dan membuka front baru di negara tersebut. Para analis juga mengatakan bahwa Perancis juga telah memasok pemberontak  di Suriah dengan  peluru kendali (rudal) anti pesawat udara Igla buatan Rusia, dan bahkan melatih mereka bagaimana menggunakan sistem tersebut.

Para pemimpin negara-negara Barat serta khususnya Israel disatu sisi kini menjadi sangat khawatir dengan keputusan Rusia yang akan mengirimkan peluru kendali canggih S-300 kepada pemerintahan Bashar al-Assad. Pemerintahan Obama memperingatkan Rusia pada hari Jumat (14/6/2013) agar Rusia tidak merusak upaya perdamaian di Suriah dengan mengirimkan rudal tersebut. Dengan mengirim S-300  akan memperpanjang perang sipil dan mungkin memperluas konflik dan akan melibatkan Israel.

Amerika Serikat dan sekutunya mendukung para pemberontak, sementara Rusia adalah sekutu lama dan pemasok senjata ke Assad. Meskipun Assad telah lama sangat menginginkan rudal canggih S-300, nampaknya proses tetap akan berjalan. Rusia tetap bertekad mengirimkan S-300 ke Suriah, walaupun pada saat lalu membatalkan pengiriman S-300 ke Iran sebagai hasil perundingannya dengan AS. Rusia sebelumnya telah mengirimkan versi rudal Yakhonts, ke Suriah. Baru-baru ini rudal tersebut telah dilengkapi dengan radar canggih yang membuatnya lebih efektif, demikian laporan pejabat intelijen AS seperti diberitakan media.

Tidak seperti Scud dan rudal permukaan-ke-permukaan, sistem rudal Yakhont anti kapal memberikan militer Suriah senjata yang tangguh untuk melawan setiap upaya oleh pasukan internasional untuk memperkuat pemberontak Suriah dengan menerapkan embargo angkatan laut, membangun zona larangan terbang atau melakukan serangan udara terbatas.

Kontrak sistem rudal Yakhont ditandatangani dengan Rusia pada tahun 2007 dan Suriah menerima baterai pertama pada awal tahun 2011. Menurut Jane’s, terdiri dari 72 rudal, 36 kendaraan peluncur, dan peralatan pendukungnya. Panjang rudal sekitar 22 kaki panjang, membawa hulu ledak tinggi atau armor-piercing, dan memiliki jangkauan sekitar 180 kilometer.

Para pejabat Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa dalam menjual senjata ke Suriah, mereka hanya memenuhi kontrak-kontrak lama. Tetapi beberapa pejabat Amerika khawatir bahwa pengiriman dimaksudkan untuk membatasi opsi Amerika Serikat yang harus memilih untuk campur tangan dalam membantu pemberontak. Saat sebelumnya, pengiriman rudal SA-17 permukaan-ke-udara dari Rusia ke Suriah telah diserang oleh Israel melalui serangan udara terhadap truk yang mengangkut senjata di dekat Damaskus pada bulan Januari tahun ini. Israel belum secara resmi mengakui serangan itu tetapi mengatakan pihaknya siap untuk melakukan intervensi militer untuk mencegah pengiriman senjata canggih dari Rusia. Israel lebih khawatir apabila rudal jatuh ketangan kelompok Hizbullah di Lebanon yang merupakan sekutu Assad dan juga adalah musuh abadinya.

Memang para pemberontak Suriah tidak memiliki pesawat tempur, sistem rudal S-300 terutama ditujukan uintuk menetralisir  ancaman dari Barat atau Arab yang mungkin mencoba untuk memberlakukan zona larangan terbang di Suriah. Ataupun juga dimaksudkan untuk menghadang pesawat tempur Israel yang mungkin akan menyerang depo senjata kimia Suriah.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan transfer S-300 rudal dari Rusia ke Suriah akan memperpanjang perang saudara di negara itu. Sebuah upaya yang membahayakan untuk membentuk pemerintahan transisi melalui negosiasi , disamping juga akan melukai melukai kepentingan strategis Israel sebagai sekutu terdekatnya.

Nampaknya memang AS dan sekutunya, negara-negara Arab dan Israel sangat mengkhawatirkan apabila Suriah memiliki Rudal S-300. Rudal ini memiliki jangkauan hingga 200 kilometer (125 mil) dan mempunyai kemampuan untuk melacak dan menyerang beberapa sasaran secara bersamaan dengan presisi yang mematikan. Para pejabat Rusia mengatakan S-300 juga mampu menembak jatuh hulu ledak rudal balistik jarak pendek dan menengah. Rusia menegaskan bahwa S-300 lebih unggul dibandingkan dengan sistem rudal Patriot AS. Presiden Rusia, Putin pada Selasa (11/6) menggambarkannya sebagai “mungkin senjata tersebut terbaik di dunia.”

S-300 memang belum teruji karena belum pernah digunakan dalam pertempuran. Sementara sistem Patriot telah terbukti hebat, karena telah teruji saat digunakan dalam Perang Teluk 1991 dan perang di Irak 2003. Tetapi walaupun demikian, teknologi perang peralatan tempur buatan Rusia semakin hari dinilai Barat semakin canggih dan bukan tidak mungkin mampu mengungguli peralatan buatan Barat. Oleh karena itu dengan beberapa kombinasi kepemilikan sistem Hanud (Pertahanan Udara), laut dan darat Suriah yang terintegrasikan dalam sebuah sistem pertahanan dari Rusia, nampaknya wilayah udara Suriah akan dikunci dengan alutsista (alat utama sistem senjata) Rusia, dan negara-negara Barat tidak bisa menyepelekannya lagi. Disinilah peran kunci sebuah teknologi persenjataan yang terintegrasi.

Perang yang telah berlangsung selama 26 bulan masih belum jelas kapan akan selesainya. Korban yang menurut PBB telah mencapai 93.000 jiwa, bahkan menurut Menteri Luar Negeri John F. Kerry, korban yang telah jatuh diatas 100.000 jiwa. Memprihatinkan memang perang saudara Suriah yang akhirnya hanya menjadi ajang persaingan kepentingan negara-negara besar. Disinilah kita bangsa Indonesia dapat memetik pelajaran, sebaiknya waspada dan hati-hati, betapa mengerikannya akibat dari sebuah perang saudara itu.

Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net

Komputer Canggih Dikendalikan Otak

Dengan teknologi terbaru, komputer dapat memahami para pengguna dengan membaca pikiran mereka. Apa yang terdengar seperti fiksi ilmiah ini sudah lolos ujicoba pertama – dalam sebuah simulator terbang.

Pilot yang duduk dalam simulator terbang dan menggunakan topi EEG (sebuah topi yang dilengkapi elektroda yang membaca aktivitas otak) sudah berhasil menerbangkan pesawat tanpa menggunakan tangan – hanya dengan membayangkan joystick dalam pikiran.

Ini tentu memicu reaksi media terkait ‘pengontrolan pikiran gaya fiksi ilmiah,’ namun aplikasi teknologi ini masih berdekade lamanya – dan itupun nantinya hanya diperuntukkan pilot-pilot penyandang cacat.

Lima tim riset yang terlibat proyek Brainflight yang didanai Uni Eropa memiliki tujuan berbeda dengan aplikasi dalam waktu dekat.

“Teknologi ini penting untuk diaplikasikan pada bidang lain – dan kemungkinan besar diaplikasikan terlebih dahulu pada sektor selain aviasi,” ujar koordinator Brainflight, Tim Fricke, kepada DW.

Menarik minat publik

Teknologi yang dikembangkan Fricke beserta timnya dapat memudahkan pekerjaan yang menggunakan komputer – dengan memberi PC akses terhadap pikiran dan perasaan pemakainya melalui antarmuka otak-komputer (BCI).

Otak manusia sebentar lagi bisa dibaca oleh komputer Otak manusia sebentar lagi bisa dibaca oleh komputer

“Kami bisa membuat antarmuka baru yang memperhitungkan lebih banyak informasi mengenai pengguna, seperti nada suara, gerakan, mimikri,” jelas periset Brainflight, Thorsten O. Zander. “Saat ini kalau saya berkomunikasi dengan sistem komputer, biasanya saya memberi perintah langsung: saya mengetik sesuatu atau menggerakkan kursor.”

Komputer belum dapat merekam rasa frustrasi pengguna ketika sesuatu tidak bekerja dengan baik, atau ketidaksabaran karena sebuah program begitu lambat. “Dengan BCI, kami bisa memberikan informasi yang hilang,” ungkap Zander. “Mesin dapat memperkirakan apakah saya sedang sibuk, apakah saya bahagia dengan situasi yang ada, apakah saya sadar ada masalah.”

Bantu dokter selamatkan nyawa

Tim Fricke mengatakan bahwa “kalau melihat dalam sejarah, berkali-kali terlihat bahwa riset aviasi telah memelopori teknologi baru.”

Bidang berbeda dapat diuntungkan oleh hasil periset Brainflight yang melekatkan elektroda pada otak seorang pilot Bidang berbeda dapat diuntungkan oleh hasil periset Brainflight yang melekatkan elektroda pada otak seorang pilot

Thorsten Zander ingin hasil riset Brainflight dimanfaatkan rumah sakit. Ia tengah mengerjakan sebuah sistem yang dapat membantu dokter bedah dalam ruang operasi menggunakan antarmuka otak-komputer. Rencananya komputer dapat memperhitungkan keadaan pikiran dokter bedah dan mengkomunikasikannya kepada para kolega.

“Apabila dokter bedah sedang berkonsentrasi tinggi, melakukan operasi yang begitu kompleks, ini akan terlihat dengan lampu kecil berwarna merah, sehingga koleganya mengetahui dan tidak melontarkan pertanyaan,” kata Zander.

Mobil berpenggerak otak

Interaksi otak-komputer bukan hanya sudah diujicoba di udara. Eksperimen monitor aktivitas otak juga telah diaplikasikan pada pengemudi mobil.

“Yang paling diminati oleh produsen mobil adalah komputer yang dapat mendeteksi ketika seseorang sama sekali tidak berkonsentrasi saat sedang mengemudi, misalnya karena mereka mengantuk,” ucap Alan Blackwell dari Departemen Ilmu Saraf di Universitas Cambridge.

Pengemudi mobil juga dipakaikan topi EEG serta konduktor kulit, namun telah ditemukan bahwa kamera yang dipasang pada dasbor dan diarahkan ke mata pengemudi merupakan teknologi yang paling cocok untuk mendeteksi rasa kantuk.

Blackwell menekankan bahwa peneliti tidak boleh terlalu gegabah. “Menurut saya membayangkan apa yang nantinya bisa dilakukan oleh teknologi bagi manusia itu penting dilakukan. Kepala boleh mengawang-awang, tapi kaki harus tetap membumi.”

Google Kembangkan Layanan Provider Seluler dan Paket Internet?

Google Kembangkan Layanan Provider Seluler dan Paket Internet?

Kamu nggak salah baca judul kok. Iya, setelah sebelumnya beredar rumor dimana-mana mengenai langkah berani Google untuk merambah sektor provider telepon seluler, kini akhirnya pihak Google mengonfirmasi kabar burung tersebut.

Melalui senior VP-nya yaitu Sundar Pichai, Google mengonfirmasi bahwa memang mereka sedang mengembangkan suatu servis nirkabel skala kecil yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Pernyataan tersebut disampaikan di perhelatan Mobile World Congress 2015 kemarin melalui presentasi perusahaan.

Dilansir dari Mashable, Google akan meluncurkan apa yang dinamakan dengan mobile virtual network operator (MVNO) yang berarti mereka dapat membeli akses network dari providerternama seperti Sprint dan T-Mobile dan kemudian menjualnya kembali ke pelanggan dengan paket seluler tersendiri.

Sebagai permulaan, tentu Google akan mengimplementasikan layanan terbarunya ini dalam ruang lingkup terbatas seperti pada handheld mereka sendiri yaitu Nexus 6 sebagai eksperimen, baru setelah itu mereka akan mencoba untuk mengembangkan brand dan layanan ke tahap yang lebih lanjut.

Apple Kembangkan Mobil Listrik

Perusahaan raksasa teknologi Amerika, Apple, secara rahasia mengembangkan pembuatan mobil listrik dengan merek dagang perusahaannya, seperti dilaporkan harian Wall Street Journal.​

Apple

Produsen iPhone dan iPad, Apple, mengerahkan ratusan orang untuk mengembangkan mobil mini-van yang bisa menyatu dengan produk-produk teknologi Apple lainnya.

Berita harian ini mengutip sejumlah orang yang mengetahui proyek ini dalam sebuah artikel hari Jum’at mengenai proyek mobil yang dijuluki “Titan.”

Jika mobil ini diproduksi maka Apple akan bersaing dengan perusahaan mobil listrik lain termasuk Tesla dan General Motors.

Wall Street Journal mengatakan bahwa Apple menjajaki beberapa pengembangan teknologi lain agarbisa memutuskan apakah akan tetap membuat mobil ini.

Hari Selasa (10/2), Apple menjadi perusahaan pertama yang nilainya diatas $700 miliar setelah membukukan keuntungan kwartal $18 miliar.

Perusahaan teknologi raksasa ini melesat dalam industri telepon pintar dan mengembangkan jam tangan pintar yang banyak dinantikan.

Pejabat perusahaan mengatakan Apple akan terus mencari jalan untuk memperluas pengaruh serta produk teknologinya di dunia.